Langsung ke konten utama

Kata "makan" dalam bahasa Jawa

Artikel ini akan membahas tentang kekayaan bahasa jawa khusus untuk kata makan. Mungkin   dalam bahasa lain untuk mengatakan kata yang berarti "makan" hanya ada satu atau dua kata saja., Namun, dalam bahasa jawa, kata yang menunjukan arti ini sangat banyak dan digunakan pada orang atau situasi yang berbeda. Jika anda bukan orang jawa, maka artikel ini bisa menjadi wawasan baru bagi anda. Artikel ini penting, apalagi bagi anda anda yang ingin menikah dengan orang jawa. Jangan sampai anda bilang "bu wis nyekek durung?" ke (calon) mertua kalo anda tidak mau di pecat menjadi (calon) menantu.



Bahasa jawa adalah bahasa yang mempunyai tingkatan dalam penggunaanya. Secara umum (kalo salah tolong benerin ya, bagi yang sama sama jawa) bahasa jawa di bagi menjadi tiga, ngoko, krama, dan krama inggil. Bahasa ngoko biasanya dipakai oleh rakyat jelata pada umumnya atau pada teman yang sudah akrab dan sebaya. bahasa Krama biasanya dipakai untuk bicara pada orang yang lebih kita hormati atau orang yang belum kita kenal, misal ketika berbicara kepada orang tua, guru atau sahabat baru. Sedangkan bahasa krama inggil biasanya dipakai di kraton, acara resmi atau ketika kita berbicara kepada pejabat.

Langsung saja, dalam bahasa jawa minimal ada 6 kata yang berarti makan. kata-kata itu diantaranya, nothol, mbadhok, nyekek, mangan, maem dan dahar. Biar ga bingung  nih contoh penggunaannya.

nothol, dipakai HANYA untuk hewan unggas seperti ayam, merpati dan hewan unggas lainnya

"Pitik-ku agi notholi jagung " (ayam saya sedang makan jagung)

mbadok, logat  Kasar, dipakai disekitar tegal dan banyumasan.

contoh:" Wis pada mbadog urung, aq kencot je."(sudah pada makan belum, saya lapar nih)

nyekek, logat kasar, sama seperti mbadog

contoh:" Kuwe pada nyekek apa, ketone koh enak temen"

(Sedang makan apa sih, kayaknya enak banget)

mangan, dipakai umum, namun JANGAN memakai kata ini untuk orang tua atau orang yang kita hormati

contoh: "Kowe mangan apa? " (kamu makan apa? )

maem, biasanya sih di pakai kalo lawan bicara kita anak kecil atau pembicaraan antar anak kecil

contoh: "Aku  maem lawuh iwak " (saya makan dengan lauk ikan)

Dhahar, biasanya dipakai kalo lawan bicara adalah orang yang kita hormati, misal orang tua kita,

contoh : "Ibu sampun dhahar dereng"? ( Ibu sudah makan apa belum?)

Nah, itu saja ya. Harap maklum kalo kebanyakan contohnya pake bahasa jawa banyumas, karena saya sendiri dari sana. Kalo anda ingin menanyakan bagaimana mengatakan sesuatu dalam bahasa jawa, tulis aja di komentar ya.

Komentar

  1. Nambah om:
    nedha(nedho),madhang.

    BalasHapus
  2. *manggut-manggut*

    eh mas join di http://reuni.org ya,,, saya tunggu :)

    BalasHapus
  3. hweeekss....
    wah...wah....wa.h..... gag ngeti aku klo masalah beginian...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anies - Cak Imin

 Kejutan politik terjadi di akhir bulan agustus 2023 ini.  Demokrat secara tiba-tiba keluar dari Barisan Koaliasi Perubahan. Hal ini disebabkan karena secara sepihak (minimal menurut Demokrat)  Informasi ini disampaikan Oleh Partai Demokrat menanggapi info A1 yang menyatakan bahwa Surya Paloh diam diam membuat Deal dengan Cak imin yang intinya Surya Paloh berharap bisa bekerja sama secara politik untuk mendampingi Anies Baswedan. Hal ini di anggap demokrat merupakan bentuk pengkhianatan oleh pihak demokrat yang merasa tidak di libatkan dan merasa di todong untuk mendukung Pasangan ini.  Menariknya sejauh ini, Koalisi ini cukup solid, walapun ada riak riak kecil, namun yang mulai membuat curiga Demokrat, kenapa surya paloh enggan segera mendeklarasikan pasangan Anies - AHY yang balihonya sudah terlanjur terpasang di Penjuru Indonesia. Pertanyaan selanjutnya kenapa Demokrat begitu marah dengan Manuver Surya Paloh mungkin karena surat dibawah ini.  Surya paloh yang...

Sumber Pendanaan dan Mekanisme Program Makan Siang Gratis

 Walaupun hitung suara KPU belum selesai, sudah hampir dipastikan bahwa Prabowo Gibran unggul baik di quick count ataupun Real count. Saat ini media dan masyarakat mulai membahas program kerja Prabowo terutama Program yang unggulannya itu Makan siang gratis di sekolah. Yang menjadi pertanyaan sekarang dari mana sumber dana dan mekanisme pelaksanannya?  Saat ini pemerintah belum menentukan karena Rezim Jokowi baru berakhir di bulan oktober 2024. Namun demikian sepertinya RAPBN 2024 sudah ancang ancang untuk memasukan program kerja Prabowo ini agar bisa terlaksana tahun depan. Menurut perhitungan jika seluruh anak sekolah dari SD sampai SMA di berikan makan siang gratis selama bersekolah dengan anggaran 15.000 per sekali makan siang maka Negara membutuhkan anggaran lebih dari 400 Triliun Rupiah. Anggaran ini 3 kali lebih besar dari anggaran kementerian pemerintah, lalu DARI MANA DUITNYA?  Sumber Anggaran  Analisa saya pribadi ada 4 Metode yang bisa di tempuh pemerintah...

Struktur Organisasi Kantor Staf Kepresidenan

 Struktur Organisasi Kantor Staf Kepresidenan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019 tentang Kantor Staf Presiden. Selain diagram diatas, sebenarnya masih ada bagian yang tidak muncul di diagram yaitu  Wakil Kepala KSP dan Staf Ahlinya.  Deputi adalah unit yang setera Eselon I dan dibawah deputi masih ada Administrator  (Dulu Kepala Bagian) dan Pengawas ( dulu Kasubag atau Kasi).  Aturan Rinci tentang KSP bisa dibaca di Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019 dibawah ini