Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label korupsi

Mengenal Bentuk dan Modus Korupsi

Kata korupsi adalah kata yang paling populer di surat kabar. Hampir tiap hari ada berita tentang korupsi. Image korupsi melekat pada PNS, Pejabat Negara, Birokrat atau Anggota Dewan. Namun, apa memang korupsi hanya bisa terjadi pada merek mereka itu? Kalau kita telisik lebih jauh, sebenarnya setiap manusia berpotensi korupsi, yang membedakannya hanya masalah bentuk dan jenisnya serta besar dan kecilnya nilai korupsi. Mari kita cek satu satu apakah kita pernah korupsi atau tidak. Jangan cuman jadi komentator bagi para pejabat korup padahal kita sendiri juga korup. Bentuk Korupsi Jika dilihat dari 'hal' yang dikorupsi. Kita bisa membagi menjadi 3 yaitu Korupsi Waktu, Korupsi Fasilitas dan Korupsi Uang. Korupsi waktu  Saya yakin sebagian besar dari kita pernah korupsi waktu. Contohnya seorang pagawai seharusnya datang jam 8 pagi dan pulang jam 4 sore. Pada kenyataannya, banyak pegawai masuk setelah jam 8 dan pulang sebelum jam 4. Ini yang namanya korupsi waktu.

KPK Vs Polisi Jilid II

Kejadian pengepungan gedung KPK oleh puluhan polisi dan provos merupakan puncak dari perseteruan antara POLRI dengan KPK. Dulu, perseteruan pernah terjadi antara Susno duadji dengan KPK, sekarang para pejabat inti di POLRI ramai ramai melemahkan KPK dengan berbagai cara. Kejadian semalam menurut versi polri adalah usaha penangkapan Novel, salah satu penyidik terbaik KPK yang ditugaskan oleh polri. Hal itu terkait dengan tindakan yang dilakukan Novel di era tahun 2004 silam. dimana dia dan timnya melakukan penganiayaan terhadap pencuri burung walet. Banyak info beredar soal ini, namun dari pihak KPK mengatakan kasus tersebut sudah selesai. Mari kita analisa alasan POLRI menangkap Novel 1. Novel adalah salah satu penyidik yang mengurusi Djoko  Susilo. Ada kemungkinan, Novel adalah orang yang diincar polri karena lebih "loyal" kepada KPK ketimbang POLRI 2. Novel juga penyidik yang menangkap Bupati buol tersangka korupsi bersama Hartati 3. Novel jugalah penyidik yang me

Hukuman yang pantas Bagi Koruptor

Korupsi di negeri ini tidak pernah berhenti, bahkan makin menjadi jadi. Hampir tiap hari berita di media memberitakan kasus korupsi yang membelit Pejabat negara atau wakil rakyat. Mengapa sih korupsi tidak ada habisnya, pelakunya dan para calon pelakunya pun tidak kapok untuk melakukan korupsi? Alasannya cuman satu:" Hukumannya tidak berat!". Kebanyakan orang meminta para koruptor di hukum mati baik dengan cara di gantung atau di DOR, namun itu melanggar HAM. Itu kata orang orang yang mengukur segalanya berdasarkan ham. Bahkan zina, menghina orang lain dan menjelek jelekan orang lain itu HAM dan bagian dari demokrasi, namun giliran si tokoh "HAM" di jelek2kan, justru mereka tidak terima dan melaporkan ke pihak berwajib atas nama pencemaran nama baik. Kesimpulannya HAM itu sampah. OK kembali ke topik korupsi Hukuman mati sangat susah diterapkan karena yang membuat hukum di Gedung DPR saja ada yang bilang sarang korupsi, bagaimana mau membuat hukuman yang tegas