Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Yogyakarta

Ngamen Gratis

Ketika pertama kali saya datang ke kota Yogyakarta, saya heran kenapa di depan rumah dan tempat usaha ada tempelan kertas bertuliskan "ngamen gratis". Dalam hati, "hah, apa maksudnya?". Ternyata maksud dari ngamen gratis adalah jika ada pengamen yang ngamen di tempat itu tidak akan dibayar sepeserpun. Kadang terpikir:"Ya ampun, warga jogja pelit amat ya". Sampai suatu hari saya jadi operator warnet dan merasakan sendiri kenapa banyak warga dan tempat usaha yang menuliskan "Ngamen gratis" didepan rumahnya. Alasannya ternyata sederhana, dalam satu hari pengamen bisa sampai puluhan,itu belum termasuk pengemis. Kita asumsikan saja satu pengamen diberi uang 500 rupiah dikalikan 10 pengamen itu 5.000. Jika dalam satu hari hari habis uang 5000, maka dalam satu bulan sekitar 150.000. Dalam setahun sekitar 1.800.000. Tentunya jumlah yang tidak sedikit bukan? Seandainya semua warga sepakat menuliskan "Ngamen gratis" disetiap rumahnya, mungk

Tipe Rumah Makan di Jogja

Jogjakarta, kota yang tidak ada habisnya kalau dibahas, dari masyarakatnya  yang ramah, fasilitas yang serba ada dan banyaknya anak muda menuntut ilmu  menjadikan kota ini sangat dinamis. Namun, satu hal yang tidak kalah menarik dalah kuliner di jogjakarta. Tulisan ini saya tujukan untuk para mahasiswa baru  atau para wisatawan domestik yang ingin melihat lebih jauh kota budaya ini. Di Kota ini, semua jenis rumah makan ada, dari angkringan sampai resto mewah bisa anda pilih. Nah, disini saya pandu anda untuk memilih Rumah makan yang tepat sesuai selera dan kantong. Kata "Rumah Makan" disini bersifat umum untuk segala bentuk pedagang makanan. Angkringan "Rumah Makan" paling sederhana ini menjadi ciri khas di jogja. Menunya murah .Ada  gorengan seharga Rp 500 , nasi kucing Rp 1500 dan berbagai makanan sederhana seperti krupuk atau sate usus. Angkiran sangat mudah di cari mengingat posisinya di pinggir jalan dengan cirikhas gerobak dan tenda sederhana. Angkring

Jenis Pekerjaan Freelance di Yogyakarta

Jogja adalah salah satu kota dengan biaya hidup terendah di Indonesia, itulah mengapa banyak yang betah di Jogja. disini masyarakatnya juga  ramah, kotanya dinamis,  dan jarang terjadi konflik sara,. Jogja adalah miniatur indonesia . Walaupun demikian, jogja bukan hanya berisi  kampus dan tempat wisata, namun juga tempat Dugem, Mall, bioskop, Cafe dan berbagai macam tempat yang memanjakan hidup kawula muda, itulah mengapa jogja adalah tempat paling kondusif untuk menikmati masa muda.  Namun dari sekian banyak mahasiswa yang suka hura hura dan dugem menikmati masa mudanya , ternyata masih banyak mahasiswa yang hidup prihatin makan sehari 2x di angkringan atau lebih memilih belajar di kos kosan yang sumpek ketimbang ke tempat hiburan, ini namanya mahasiswa yang lugu, rajin dan pantas di tiru. Ada juga mahasiswa yang jauh berpikir dewasa, walaupun di jogja hidup murah, dia ingin mandiri, minimal mengurangi beban orang tua. Bagi Mahasiswa baru atau mahasiswa yang udah abis teori

Indahnya Yogyakarta

Pulang ke kotamu Ada setangkup haru dalam rindu Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna Terhanyut aku akan nostalgi Saat kita sering luangkan waktu Nikmati bersama Suasana Jogja Di persimpangan langkahku terhenti Ramai kaki lima Menjajakan sajian khas berselera Tahukah anda, apa yang membuat begitu banyak mahasiswa yang sudah lulus tetap betah di yogyakarta? Bagi anda yang pernah tinggal di Yogyakarta, terutama (mantan) Mahasiswa, tentu tahu alasannya. Informasi ini saya berikan kepada yang mau kuliah di yogyakarta atau yang ingin kembali ke yogyakarta untuk mengenang masa masa muda :P. Secara sekilas, nyamannya kota ini, terlukis di lagu yogyakarta karya katon bagaskara diatas. Masyarakat yang ramah dan terbuka Jogja adalah tempat dimana manusia manusianya begitu mudah tersenyum, berbahasa halus dan terbuka untuk menerima pendatang dari manapun asal kita. Tentunya dengan keramahan seperti ini membantu kita untuk  lebih kondufis dalam belajar ata