Langsung ke konten utama

Cara Menampilkan Data Covid-19 Agar tidak membuat Panik Masyarakat

Tampilan beberapa website berita dalam menambilkan data covid19 di Indonesia

Perhatikan 3 data diatas. Semuanya menampilkan data yang sama dan dari suember yang sama, namun akan memberi efek psikologi berbeda Bagi pembaca.  Pada diagram pertama orang akan berpikir, oh ternyata jumlah kasus di Indonesia sangat kecil, cuma 5 ribuan kasus sementara didunia sudah tembus angka 2 Juta. Ini juga yang disampaikan mentri Investasi, terlalu menyepelekan keadaan.

Diagram kedua dan ketiga menyampaikan data secara lengkap, beda dengan data pertama, data kedua menampilkan data yang dirawat, Hal ini PENTING karena dengan data itu kita bisa tahu persis kondisi Real yang positif SAAT ini. Bukan kumulatifnya saja.  Hal ini penting apalagi kalau nanti data sembuh sudah lebih banyak dari data yang dirawat. Di china kasus Corona mencapai 82.000-an kasus, namun yang sembuh sudah diatas 77000 pasien. Artinya yang dirawat hanya tinggal 5000 kasus atau sudah dibawah 7 Persen.  maka status dalam perawatan ini Wajib ditampilkan agar kita bisa melihat realita HARI INI, Masyarakat jangan di takut-takuti dengan jumlah Positif yang terus bertambah.

Namun demikian jika boleh saya usul, Untuk menimbulkan harapan dan efek positif serta mengurangi kecemasan di masyarakat, saya menyarankan Media TV dan Online menampilkan dengan format dibawah ini


Besarkan Format yang dirawat dan sembuh, sementara total kasus dan meninggal di kecilkan ukuran fontnya sehingga tidak menimbulkan kepanikan  di Masyarakat. selain data diatas, kita berharap media pemberiataan lebih memilih judul Judul positif seperti jumlah yang sembuh di headlinenya.

Kita berharap dengan menonjolkan data Dirawat dan Sembuh, Kepanikan masyarakat berkurang dan timbul rasa Optimisme bahwa kita bisa menghadapi wabah ini secepatnya dengan meminimalisir korban jiwa tentunya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar Tokoh Nasional Tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijaga

Berikut ini adalah pendapat para tokoh Nasional tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijga. Fahri Idris Saya akan buka advokasi bagi mahasiswi bercadar yang merasakan dirugikan apalagi jika sampai dipecat dengan kebijakan ini. Saya turun tangan langsung. https://t.co/L8Yx87Jumd via official site https://t.co/bARvTo7oJi silahkan share karena cadar dilindungi UUD '45. #Cadar — Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 6 Maret 2018 Lukman Hakim Saifudin ( Menteri Agama) Cadar itu bisa merupakan wujud pengamalan keyakinan ajaran agama bagi penggunanya, meskipun banyak juga yg meyakini itu hanyalah budaya. UIN SUKA bukan ingin mengatur sisi khilafiyah hal itu, tapi ingin menata ketentuan akademik & administratif yg menyangkut penggunaan cadar. https://t.co/cJax2OTm4Q — Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 9 Maret 2018 Fahri Hamzah Sultan Hamengkubuwono  X "Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi,"    Sultan menilai, kebijakan yang ada

Data Statistik ASN Per Juni 2023

  Data ASN 2023 Berapa sih jumlah ASN seluruh Indonesia? Jika Anda penasaran dengan pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat gambar di atas. Gambar diambil dari buku statistik ASN Semester I tahun 2023 yang diterbitkan BKN.  Secara singkat ,  Jumlah ASN sebanyak 4.282.429 Orang yang terdiri dari PNS sebanyak 3.795.302 (89%) dan PPPK sebanyak 487.127 (11%).  Walaupun Jumlah PPPK baru 11%, namun tren PPPK akan terus meningkat seiring lebih banyaknya lowongan PPPK dibanding PNS. Hal ini dikarenakan PNS pensiun tidak  selalu di ganti dengan PNS baru namun di ganti dengan PPPK.  Dilihat dari instansinya, Jumlah PNS pusat sebanyak 22% dan jumlah ASN daerah sebanyak 78%. ASN Pusat adalah ASN yang bekerja di Kementerian, Lembaga atau Badan Negara sedangkan PNS daerah adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Daerah Tingkat I ( Provinsi) dan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten Kota).  Catatan Menarik dari latar pendidikan ASN adalah 71% bergelar sarjana. Hal ini wajar karena sejak 10 Tah

Daftar Partai Peserta Pemilu 2024

  No Nama  Ketua Sekjen Berdiri  Website 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar M. Hasanuddin Wahid 23 Juli 1998 https://pkb.id 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto Ahmad Muzani 06 Februari 2008 http://gerindra.id 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Sukarnoputri Hasto Kristianto 15 Februari 1999 https://pdiperjuangan.id 4 Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto Lodewijk Freidrich Paulus 20 Oktober 1964 https://partaigolkar.com 5 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh Jhonny G. Plate 26 Juli 20211 https://nasdem.id 6 Partai Buruh Said Iqbal Ferry Nurzarli 05 Oktober 2021 https://partaiburuh.or.id 7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta Mahfudz Siddiq 28 Oktober 2019 https://partaigelora.id 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu Aboe Bakar Al-Habsyi 20 April 2002 https://pks.id 9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika Sri Mulyono 07 Januari 2022 https://p